Buber di Bulan Ramadhan adalah hal yang biasa bagi kami. Sudah menjadi rutinitas kami di Bulan yang suci ini untuk melepas kangen bersama teman teman.
Untuk tahun ini buber kami sudah tak biasa lagi. Selain bisa kumpul sama temen-temen, juga menjadi ajang koreksi diri. Awalnya ada seorang temen kami yang sadar akan kesalahannya selama ini. Padahal udah serahun, ia baru nyadar sekarang. Memang karakter orang beda-beda. Dan kemaren waktu buber ia berusaha meminta maaf ke kita. Kita sih gak bisa iya gitu aja. Akhirnya sama temen-temen dibeberin deh semua kesalahannya. Sampai dia itu bingung jawabnya. Kasihan juga ya, tapi mau gimana lagi? Kalo gak gitu dia gak bakal nyadar.
Aslinya kesalahannya itu sepele. Tapi ia lakuin berkali kali, samkai kita itu bosen ngeliatnya.Gimana gak bosen, kita sekelas sama dia udah setahun yang lalu (kelas 11). dan sekarang harus sekelas lagi, kalo kita masih ngeliat dia yang kayak gitu kan jadi mangkel juga. Akhirnya sampai deh diambang batas kesabaran kita.
Bagi kita dia itu anaknya egois, individualis, sombong, sok sokan, ganjen. Sampai dia itu pernah ngedeketin guru ppl. Astaghfirulloh...
Tapi ya sudahlah, dia udah mint maaf ke kita. Dan dia butuh waktu untuk berubah. Mudah mudahan aja perubahan yang ia janjikan adalah perubahan yang baik dan bukan malah sebaliknya. Semangat ya teman...
Sehabis masa tegang tegangnya itu, acara buber kami lanjutkan dengan merconan. Awalnya kami bingung harus merconan dimana. Sampai sampai kita itu bolak balik GKB - Giri hanya untuk nyari tempat. Sampai akhirnya kita memutuskan ditempatnya ketua kelas kita Heraldy. Dari mulai petasan yang paling kesil sampai yang paling besar kami pakai. Seru deh pokoknya..
fotonya tambahin
ReplyDeleteokeoke...
Delete