Friday, January 25, 2019

Aku Masih Dibelakangmu

Keinginanku biar bisa kek kamu. Ngelakuin apa yang kamu lakuin, ngerasain hal yang sama pula. Bakti ditempat jauh, seandainya bisa barengan. Sendainya paling tidak nyicipi masakan kamu. Seandainya bisa tugas barengan disana. Tapi apa daya aku cuma bisa liat lewat punggungmu. Menunggu kamu balik kadang membosankan. Ketika tau kamu penat disana ingin coba kutenangkan. Tpi kembali lagi, aku cuma bisa menunggu mu. Dibalik punggungmu aku mengawasimu. "Enggak". Cuma bisa melirikmu. Menunggu buat kamu menoleh sewaktu waktu. Siapa yang gak pengen hidupnya bahagia. Apa yang dia mau dikabulkan. Apa yang ia impikan diijinkan. Siapa yang gak pengen? Aku masih saja berputar dilingkaran ini. Seakan mengelilingi api abadi. Sambil sesekali menoleh kelain tempat. Yahh cuma menoleh. Langkahku seakan terpaku disini. Seperti tanah ini enggan mengijinkanku pergi. Apakah buruk hidupku walau hanya memandang punggungmu? Semoga kamu selalu sadar kalo aku disini menunggumu. Aku masih dibelakangmu.

Wednesday, July 12, 2017

Masa Mudaku Sudah Terjual

Setelah lulus SMA, aku memang ngeusahain buat kuliah. Nyari sana sini, ikut beasiswa. SBMPTN dll. Tapi selain itu aku juga nyambi nyari kerja. Yaah aku tau kalo aku gak semapan teman sebayaku. Kalo aku gak usaha lebih keras aku gak bisa apa apa.

Sampai akhirnya aku gak jodoh sama PTN. Dan gak diterima dimana mana. Mau gak mau aku pun harus menekuni pekerjaanku. Meski kadang pindah. Tapi aku masih bekerja. Dari upah yang cuma 51.000 perhari sampai bisa digaji UMK seperti saat ini.

Sunday, July 9, 2017

UNTITLED

Suatu ketika aku pernah berjalan lurus pada sebuah tatanan batu. Kulangkahi satu persatu dengan tabahnya. Ketika ada yang rusak aku perbaiki. Terus seperti itu.

Suatu saat pula aku terlalu capek untuk memperbaiki dan cenderung menerima apa yang aku dapat. Sehingga membuat tatanan batu yang dulu aku buat jadi jalanan kosong tak berisi. Aku tak sempat meninggalkan kesan dan hanya meninggalkan bekas. Aku mulai masuk dikehidupan baru yang jauh dengan masa masa aku berjuang dulu. Kini aku jadi air, mengalir mengikuti arus dan belum menemukan hilir.

Thursday, February 12, 2015

Pahlawan Lingkungan Part 3

Lanjutan dari Pahlawan Lingkungan Part 2 ..

Lebih buruk lagi, persediaan tenaga dan harapannya sekarang semakin rendah. Sepanjang ingatannya, ia hidup dengan rasa takut setiap hari yang tak pernah habis: Bisakah kami makan hari ini? Apakah kami dijalanan malam ini? Apakah Marcel akan muncul besok?

Dan setelah pindah lebih dari empat puluh kali, tampaknya mereka sudah mencapai keadaan paling parah. "Rumah" mereka sekarang adalah Hotel Frontier, tempat kotor di Skid Row, tempat mucikari dan pelacur memenuhi koridor dan penjualan obat terjadi di tangga. Anak - anak pernah melihat pembunuhan di lobi dan Mike sekarang takut meninggalkan mereka sendiri untuk tidur. Selama beberapa malammereka di sana, ia berjaga dengan pemukul bisbol untuk membunuh tikus yang masuk melalui celah pintu.

Karena kurang tidur dan tak pernah berhenti dilanda setres, Mike merasa hancur oleh tanggung jawab dalam hidupnya. Saat itu jam dua pagi. Adik-adiknya meringkuk dibawah sehelai selimut di lantai. Michelle bayi terkecil sedang menangis, tapi Mike tak punya makanan untuknya. Anak yang menanggung beban diam diam selama sekian tahun itu tiba tiba putus asa.

Wednesday, November 12, 2014

Mimpi Ini..

Sekilas malam itu aku memimpikan sedikit harapan dan apa yang ingin aku lakukan. Terkait perasaan yang telah lama hilang. Meski tak pantas untuk ku kenang, tapi ini mengalir dengan sendirinya. sakit tapi hangat.

Didalamny tersimpan kenangan, amarah, suka, penyesalan, canda, tangis dan tawa. Sesuatu yang lebih dari cukup untuk menyesakkan dada.

Dimalam itu pula aku berharap "Semoga kelak datang waktu untuk mengatakannya.. Meski kini tengah berawan.

Pahlawan Lingkungan Part 2

Lanjutan dari Pahlawan Lingkungan Part 1 , selamat membaca :) ...


Dengan bertambah lama dan bertambah parahnya kecanduan minuman keras dan semakin seringnya Cheryl dan Marcel tidak ada, maka saat mereka ada, mereka semakin kasar. Seemikian parah kecanduannya sehingga Cheryl meninggalkan Marcel saat obat milik Marcel habis. Cheryl kemudian berteman dengan orang yang punya lebih banyak obat. Marcel yang berang melampiaskan amarahnya di apartemen kumuh itu, menyiksa dan meneror anak-anak supaya mereka memberitahukan tempat penyembunyian uang atau tempat ibu mereka berada.

Suatu malam, Marcel memasukkan adik Mike yang berusia dua tahun kadalam kantong plastikdan menutupnya erat-erat. Tanpa udara, mata balita itu melotot dan kulitnya membiru. "Dimana ibumu?" Seru pecandu itu. Sambil menangis, Mike dan Raf cilik berusia lima tahun menyerang Marcel berulang-ulang, memukul punggungnya dengan kepalan kecil dan tidak berarti. Karena marahnya, Mike akhirnya menggigit leher Marcel, Sambil berharap agar si penyiksa kejam itu melepaskan kantong plastik itu dan ganti memukulnya. Rencananya berhasil. Marcel berputar dan melempar Mike ke jendela., membuatnya terluka kena kepingan kaca dan tangannya patah.

Saturday, January 4, 2014

Gadis Kuncir Kuda

Gadis kuncir kuda. Yaah, dia bukan orang spesial. Hanya saja pola hidupnya yg menarik bagiku. Dia terbiasa dengan kuncir kudanya. Sepertinya itu memang ciri khas dia.

Namanya adalah Rina. Begitulah aku memanggilnya. Sekali lagi dia bukan orang spesial. Dan dia juga tak suka dispesialkan. Dia orangnya sederhana, pekerja keras, dan sabar.

Dia temanku SMP dan sampai SMA ini aku masih temannya. Kalau tidak satu kelas, kita dipertemukan dalam organisasi. Dia memang agak mirip denganku. Tapi dia jauh lebih baik dariku.