Aku berusaha mencari cari waktu yang tepat untuk bisa mengatakannya. Hingga bel istirahat pun berbunyi. Bel yang menandakan selesainya waktu belajar dan dimulainya detik detik penuh kebebasan.
Aku mondar mandir tak karuan. Seperti tak ada yang bisa aku kerjakan. Sampai akhirnya aku duduk didepanmu dan dengan deg degan kukatakan AKU SUKA PADAMU!!!.
Aku menunggu jawaban kepastianmu. Cukup lama aku menunggu dan jawabanmu adalah TIDAK. Aku tahu dan aku sudah siap menerima semua keputusanmu. Jadinya aku hanya terdiam dan tersenyum. Untuk menghilangkan gundah gulana dihati ini.
Aku tidak menyalahkan semua keputusanmu. Karena memang itu hakmu. Biar rasa ini kubawa sendiri bersama rembulan yang menemani tengah malamku.
Aku tahu dan sadar, memang tak ada yang salah dengan tekad. Mungkin semua itu hanya masalah waktu. Teman temanmu mengatakan padaku kalau aku salah dalam hal timing. Memang aku tau, waktu itu bukanlah waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua isi hati ini. Waktu dimana kita sama sama sibuk dengan masa depan kita.
Tapi aku melakukan itu semua bukanlah tanpa alasan. Aku merasa siap dan mantap adalah pada hari hari itu. Rasa itu begitu berat ketika kupendam dan akan semakin berat lagi jika masih harus kupendam. Aku tidak mau hidup dalam perasaan yang penuh ketidakpastian ini. Sehingga aku pun memutuskan untuk mengungkapkannya. Mungkin hasilnya tak sesuai yang kuharapkan. Tapi aku bersukur, ternyata aku masih memiliki keberanian untuk mengatakannya.
Biarpun akhirnya berakhir dengan candaan teman teman. Tapi semua itu hanyalah sebagian kecil dari hal hal yang biasa kuhadapi. Karena senyumpun tak memudarkan setitik pun keputusasaan ini.
No comments:
Post a Comment