Gadis kuncir kuda. Yaah, dia bukan orang spesial. Hanya saja pola hidupnya yg menarik bagiku. Dia terbiasa dengan kuncir kudanya. Sepertinya itu memang ciri khas dia.
Namanya adalah Rina. Begitulah aku memanggilnya. Sekali lagi dia bukan orang spesial. Dan dia juga tak suka dispesialkan. Dia orangnya sederhana, pekerja keras, dan sabar.
Dia temanku SMP dan sampai SMA ini aku masih temannya. Kalau tidak satu kelas, kita dipertemukan dalam organisasi. Dia memang agak mirip denganku. Tapi dia jauh lebih baik dariku.
Dia lebih tenang, halus dan lagi, sabar. Dia hanya akan bercerita pada orang yang benar-benar ia percaya.( tentunya bukan aku). Dia dingin, tapi tak sedingin bukit salju. Dia lebih cocok jika disebut sejuk.
Dia pemimpin yang baik, jarang bercakap dan membiarkan pola tubuhnya yang bercerita. Artinya, dia lebih suka bertindak.
Dia juga "tsundere", menampik semua keburukan dan menampilkan kebaikan. Walau sebenarnya dia tau itu sakit. Pemendam yang ulung.
Dia sempat bercerita banyak tentang dirinya. Dan aku hanya diam. Aku pikir dia salah jika meminta solusi kepadaku. Aku hanyalah penurut yang rendah. Bisanya mengikuti alur tanpa ada usaha untuk menentang.
Dia banyak bercerita tanpa tau solusi yang tepat. Dia berharap solusi itu datang dariku. Karena yaah, masalah kita hampir sama waktu itu. Sayang, hingga masalah itu berakhir dia belum mendapatkan solusi terbaik.
Maaf dan aku yakin solusi itu akan kau temukan dalam dirimu sendiri. Seperti kuncir kuda yang sudah jadi ciri khasmu.
yang penting masalahnya sudah berakhir?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesudah
ReplyDelete